Rabu, 02 November 2011

Praktek Sistem Pendidikan di Indonesia






HOMESCHOOLING:
SEBUAH PENDIDIKAN ALTERNATIF

Menggunakan analisi ADDIE
Analysis
Ketidakpuasan orang tua terhadap sekolah formal yang kerapkali berorientasi pada nilai rapor (hasil daripada proses) dan kurang mengedepankan keterampilan hidup bersosial (nilai-nilai iman dan moral). Serta, perhatian secara personal pada anak kurang diperhatikan. Ditambah lagi, identitas anak distigmatisasi dan ditentukan oleh teman-temannya yang lebih pintar, lebih unggul atau lebih “cerdas”. Hal ini  memicu orangtua memilih mendidik anak-anaknya di rumah (Homeschooling). Homeschooling menjadi tempat harapan orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak, mengembangkan nilai-nilai iman/ agama dan moral serta mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan.
Design
Sistem pembelajran pada homeschooling disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga, jadwal belajar fleksibel tergantung pada kesepakatan antara anak dan orang tua. Serta pengelolaan pada homeschooling termasuk Kurikulum dan materi ajar terdesentralisasi pada keinginan keluarga (orang tua).
Development
Fasilitas itu antara lain fasilitas pendidikan (perpustakaan, museum, lembaga penelitian), fasilitas umum (taman, stasiun, jalan raya), fasilitas sosial (taman, panti asuhan, rumah sakit), fasilitas bisnis (mall, pameran, restoran, pabrik, sawah, perkebunan), dan fasilitas teknologi dan informasi (internet dan audiovisual).
Implementation
Pada Homeschooling Peran dan komitmen orangtua sangat dituntut. dalam menyediakan banyak waktu dan tenaga.


Evaluation
Orangtua secara pribadi melaksanakan ujian bagi anak-anaknya yang diakui memiliki sertifikat sederajat dengan sekolah formal agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar